Malam-malamku terasa hambar
Rasa rindu pada siapa lagi yang pantas ku tanggung terang-terangan?
Anginpum bisu walau mendesah tak jelas menusuk tulang
aku masih terpaku pada anganku yang tak jelas
kenangan demi kenangan menghabisiku
aku masih mengingat dengan jelas wajah yang merindukanku dulu
hanya saja aku tak peka terhadap rasa yang menawanku waktu itu
sudah kusaksikan sendiri pernikahan itu
aku hanya membawa nama datang dan melihat tanpa bicara sepatah kata
dan aku hanya pergi menipu kerumunan itu mencuri lengah pandangannya dariku
aku basah kuyup waktu itu dan menenangkan hatiku baik-baik saja
dan itu masih siang hari sambil hampir tak percaya
malam itu aku hampir mati rasa
aku sendiri terbunuh membayangkan malam pertama yang ia lewatkan malam ini
bukan denganku
dan malam inipun masih terngiang dalam angan-angan yang runtuh.
Tega benar angan-angan ini... kisahku adalah hidupku yang nyata
0 komentar:
Posting Komentar