Tentang Roro Jonggrang
Temu cerita.
Ternyata seoarang Roro Jonggrang itu bener-bener cantik.
Parasnya yang anggun, kulitnya putih langsat. Pantas saja jika seorang Bandung Bondowoso sampai gila memperhatikan parasnya.
Apapun syarat untuk menikahinya pasti dijalani.
Roro Jonggrang itu matanya berseri-seri, sayup dan indah. Ya ampun. Seperti lukisan ini :
Hampir mirip sama yang aslinya, tingginya sekitar 165 cm.
Kecantikannya sangat alami.
Rasanya aku pernah ketemu sesekali.
Sayang sekali itu jaman dulu. terkadang bayangin wajah ini sampai tak bisa tidur. Cuma terngiang "kayak apa ya kalau aku ketemu langsung?",yang jelas jangan sampai disuruh bikin 1000 candi.
tahu kenapa?
Karena aku nggak punya temen Jin sebanyak yang Bandung Bondowoso.
Tapi menurutku Bandung Bondowoso itu tega.
Kalau tahu begitu, sebelum doi(Roro Jonggrang) dikutuk jadi candi, aku pinjem mesin waktunya doraemon buat ngajak dia lari ke jaman sekarang. Lalu ku ajak jalan-jalan dan nemenin aku futsal(sambil agak pamer sich). Biar ditanya,"wusss,itu cewek kamu?"
Ku jawab,"Insya Allah."(meski dalam hati ngarep). Terus nemenin sarapan dan lari pagi dengan wajahnya yang rupawan nan kebingungan melihat jaman yang berbeda dari asal dia berada. Kalau sekedar jalan-jalan ke mall seharian penuh pasti betah-betah aja. Eitsss..,kalau soal tidur jangan dulu, belum muhrim. hehehehe :D
Soalnya kecantikan wanita asli jawa yang seperti Roro Jonggrang itu 1000:1 pada zaman sekarang.
Jaman sekarang banyak yang cantik gara-gara make up, ganjen, pecicilan, layaknya harga cabe yang pasaran(cari artinya sendiri).
Sedikit dialog :
Roro Jonggrang : Njenengan tenopo kok nandang tresno marang kulo.
Aku : kulo piyambak kok radi bingung pripun carane Njelasne Adinda. Pripun?
Roro Jonggrang : Njenengan ki kok lucu.(sambil tersenyum manis nan pemalu)
Aku : Tapi Kakang lak mboten ken ndamel 1000 candi to? soale kulo mboten saget Adinda.tapi saestu, kulo niki piyantun alit, nopo pantes.
Roro Jonggrang : Panjenengan ampun kuwatir, bade dadhos nopo mawon kulo manut lan nderek panjenengan Kakang.(dengan logat jawa yang lemah lembut dan santun nan merdu suaranya)
Aku :..........................................(semaput).
Mohon tunggu cerita selanjutnya. Ini masih Kata Pengantar. Sabar ya sampai minggu depan.
1 komentar:
Ini fimsi hiperbola dongeng aja
Wanita jawa sekrg ireng2 coklat gga seperti di dongeng jawa kunonyg gga realistis
Posting Komentar